Selasa, 30 November 2021

GURU SIAP MENYONGSONG ERA SOCIETY 5.0

 OLEH : NUR LAILI RAHMAWATI, S.Pd.I


 

Tujuan dari Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU RI No 20 Th. 2003). 

Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional maka pendidikan yang ada di Indonesia selalu mengalami pembaharuan. oleh karena itulah setiap komponen dan stakeholder dalam lembaga pendidikan, serta sistem pendidikan nasional harus bekerja sama secara sinergis dan inovatif untuk menghadapi perubahan dalam bidang pendidikan. Upaya inovasi dalam bidang pendidikan dapat terlihat dari pembaharuan kurikulum yang ada di sekolah/madrasah yaitu dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan/KTSP (kurikulum tahun 2006) menjadi kurikulum 2013 yang lebih dikenal dengan kurtilas. Kurikulum 2013 ini terus mengalami perbaikan dengan adanya beberapa kali revisi dalam kurikulum tersebut.



Di masa sekarang guru dituntut untuk melek digital. Guru harus mampu menggunakan dan mengaplikasikannya. Selain melek digital guru juga dituntut untuk memahami makna dari literasi dan mampu menerapkannya. Literasi yang secara sederhana dapat diartikan sebagai melek huruf, kemampuan dan kecakapan baca tulis, kini semakin terus digali dan disosialisaikan kepada masyarakat, terlebih kepada siswa yang ada di lingkungan pendidikan. Dengan adanya ledakan informasi yang begitu cepat, maka kecakapan dan kecerdasan untuk menyaring informasi tersebut harus dimiliki seseorang untuk memilah informasi yang baik dan buruk. 


Literasi media dan digital kini sudah mulai dibicarakan di masyarakat. Keduanya saling terkait satu sama lain. Hanya saja literasi media lebih memfokuskan pada penafsiran pesan yang disampaikan melalui media dan cara kita menanggapi pesan tersebut. Sedangkan literasi digital berfokus pada akses informasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi serta solusi atas sulitnya mengakses informasi karena sudah ada layanan internet yang mempermudah dalam berbagai aktivitas masyarakat.



Dalam Literasi media lebih menitikberatkan kepada kemampuan seseorang untuk menggunakan berbagai media guna mengakses, analisis serta menghasilkan informasi untuk berbagai keperluan. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang akan dipengaruhi oleh media yang ada di sekitar kita berupa televisi, film, radio, musik terekam, surat kabar dan majalah. Dari media itu masih ditambah dengan internet bahkan kini pun melalui telepon seluler dapat diakses. Oleh karena itu mengenalkan pendidikan berbasis multimedia bisa dilakukan sejak dini, sehingga anak didik akan mampu memahami pentinya penggunaan media digital dan mampu memilih mana yang sesuai.


Pada society 4.0 atau yang lebih dikenal dengan industri 4.0 manusia baru mengenal teknologi, keterbukaan dan kemudahan mendapat informasi adalah dampak positif dari era tersebut. Salah satu kemudahan yang dapat diperoleh antara bisa melakukan komunikasi secara klasikal dengan menggunakan zoom meeting yang dapat diakses melalui internet.


Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, pemanfaatan teknologi mulai ditingkatkan perannya dalam kehidupan manusia dan era society 5.0 adalah zaman dimana teknologi sangat dekat dengan kehidupan manusia. 
Pada era society 5.0 teknologi AI (Artificial Intelligence) akan semakin dikembangkan dengan tujuan mempermudah kehidupan manusia. Adapun salah satu contohnya kita bisa melakukan sharing dengan rekan sesama guru tanpa perlu dibatasi ruang dan waktu, artinya kita bisa belajar di tempat kerja masing masing.



Akan tetapi, dalam menyongsong adanya era society 5.0 akan lebih baik ketika kita bisa bersosialisasi secara langsung, sehingga akan tercipta hubungan yang lebih harmonis dan dapat meningkatkan rasa kebersamaan diantar rekan kerja


terima kasih buat OmJay atas motivasinya dan selamat Ulang Tahun KSGN yang ke sepuluh




Senin, 29 November 2021

YUK CEGAH CYBER BULLYING

 OLEH : NUR LAILI RAHMAWATI, S.Pd.I




GMLD - Pertemuan ke 4 - Senin, 08 November 2021

Tema                  : YUK CEGAH CYBER BULLYING

Narasumber      : WIJAYA KUSUMAH

Moderator         : ROSMINIYATI



Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Selamat sore semuanya. 
Selamat sore Bapak/Ibu Guru Motivator Literasi Digital.

Sapaan hangat dari moderator ibu Rosminiyati mengawali pertemuan ke empat Guru Motivator Literasi Digital (GMLD). Semoga semua dalam keadaan sehat dan berbahagia, dan senantiasa diberikan kemudahan dan kelancaran dalam mengikuti kegiatan belajar sore ini.

Sore yang cerah,  dengan Narasumber Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd. atau biasa disapa Om Jay yang akan membahas materi “Yuk Cegah Cyber Bullying”. Dengan harapan setiap pertemuannya akan menghasilkan karya yang luar biasa.

Seperti biasa, kuliah sore ini dibagi menjadi 4 sesi:
1. Pembukaan
2. Pemaparan materi 
3. Sesi Tanya Jawab 
4. Penutup

🌻 PENDAHULUAN
Agar mendapatkan keberkahan dan ridha Allah, pertemuan sore ini dibuka dengan mengucapkan basmalah. Tidak lupa teriring doa sejenak sesuai agama dan keyakinan masing-masing.

🌻 PEMAPARAN MATERI 
Pertemuan diawali dengan informasi bahwa seharusnya yang menjadi narasumber adalah bapak Munif Chatib, tapi beliau berhalangan karena sakit. Sehingga marilah kita doakan beliau agar kembali sehat. Aamiin

πŸ‘‰ untuk profil lengkap om jay dapat dilihat pada pemaparan materi di pertemuan yang pertama yaitu pada Profil Lengkap Om Jay

Materi kita kali ini adalah yuk kita cegah cyber bullying

πŸ’Œ Apa itu cyberbullying?
Cyberbullying merupakan perilaku anti-sosial yang melecehkan ataupun merendahkan seseorang, kebanyakan menimpa anak-anak dan remaja yang dilakukan secara online maupun atau di dunia siber. Berbeda dengan bullying yang terjadi di offline, Cyberbullying justru lebih parah. Hal ini karena pada bully offline biasanya yang tahu adalah orang-orang yang melihat secara langsung, namun kalau cyberbully, semua orang yang online dan terkoneksi dapat melihatnya. 

Dapat dibayangkan kalau seseorang diserang atau di-bully di media sosial, diserang dengan hate comment penuh dengan kata kasar atau tak senonoh, semua temannya bahkan mungkin keluarganya pasti akan membacanya. Belum lagi kalau pelaku cyberbully mengarahkan teman-temannya untuk menyerang korban. Jangan remehkan cyberbully, karena dapat membuat kesehatan mental korban jadi terganggu.

πŸ’Œ Lalu, apa yang dapat dilakukan terhadap cyberbullying? Berikut tindakan yang dapat dilakukan dalam mencegah dan menghentikan cyberbullying.
1. Jangan merespons. Para pelaku bullying selalu menunggu reaksi korban. Untuk itu jangan terpancing untuk merespon aksi pelaku agar mereka tidak merasa diperhatikan
2. Jangan membalas aksi pelaku. Membalas apa yang dilakukan pelaku cyberbullying akan membuat Anda ikut menjadi pelaku dan makin menyuburkan aksi tak menyenangkan ini
3. Simpan semua bukti. Karena aksi ini terjadi di media digital, korban akan lebih mudah mengcapture, lalu menyimpan pesan, gambar atau materi pengganggu lainnya yang dikirim pelaku, untuk kemudian menjadikannya sebagai barang bukti saat melapor ke pihak yang bisa membantu.
4. Segera blokir aksi pelaku. Jika materi-materi pengganggu muncul dalam bentu komentar, pesan instan, gunakan tool preferences/privasi untuk memblok pelaku. Jika terjadi saat chatting, segera tinggalkan chat room.
5. Selalu berperilaku sopan di dunia maya. Perilaku buruk seperti membicarakan orang lain, bergosip atau fitnah akan meningkatkan risiko seseorang menjadi korban cyberbullying
6. Jika sudah meresahkan, laporkan pada pihak berwenang. Adukan pada pihak yang dipercaya dan berwenang. Jika anak-anak yang menjadi korban, mereka harus melapor pada orangtua, guru atau tenaga konseling di sekolah. Selain mengamankan korban, tindakan ini akan membantu memperbaiki sikap mental pelaku.

 πŸ‘« Yuk bersama kita cegah cyberbullying dan jangan sekali-kali menjadi pelaku cyberbullying. Bullying adalah penindasan yang dilakukan seseorang tanpa alasan karena merasa lebih memiliki power dibandingkan korban yang ingin di-bully. Power ini didapatkan dari rasa senioritas, kepemilikan, kedudukan, dan kepintaran.

Biasanya, pelaku menutupi kekurangannya dengan cara bully. Faktanya, pelaku dan korban memiliki ketakutan yang sama. Namun muncul dengan cara yang berbeda. Sekarang, dengan adanya dunia maya banyak pelaku cyber bully, (sebutan untuk pelaku bully di sosial media) berlindung di anonymous account untuk mem-bully orang lain. Setiap orang pun dituntut untuk pandai bersikap dalam menggunakan sosial media.

πŸ‘‰ Yuk cegah cyber bullying dengan cara ini!
Ada banyak penyebab terjadinya cyber bullying. Berikut empat penyebab yang bisa membuat Anda menjadi korban.
1. Tidak posting terlalu sering atau banyak
Posting terlalu sering dan banyak bisa mengganggu orang lain. Oleh karena itu, posting terlalu sering dan banyak dapat memancing adanya cyber bullying.
2. Hindari konten posting-an yang aneh
Apapun yang diunggah ke sosial media, pasti menimbulkan pro dan kontra. Terlebih ketika posting sesuatu yang dianggap aneh dan mengundang bully, meskipun hanya bully di dalam hati. Oleh krena itu, sebagai pengguna social media, sebaiknya batasi mengunggah konten yang mengganggu.
3. Pintar-pintar memilih teman di sosial media
Akun media sosial tidak harus selalu terbuka untuk semua orang. Semakin banyaknya teman di media sosial, maka Anda harus siap-siap dengan banyaknya komentar yang datang.
4. Tidak sembarang bercerita di sosial media. Membedakan hal yang lebih baik diceritakan pribadi atau di media sosial. Karena, perbedaan persepsi biasanya terjadi di media sosial.

πŸ’Œ Penggunaan media sosial (medsos) untuk bersosialisasi dan berbagi, banyak informasi saat ini kerap memicu berbagai aktivitas yang dibarengi tindak intimidasi dan pelecehan terhadap orang lain. Ini menjadi salah satu dampak buruk kehadiran sosial media di tengah masyarakat atau biasa disebut cyberbullying.

Caranya, kita mulai dengan langkah sederhana. Seperti menyebarkan kampanye dan aksi #BalasYangBaik di sosial media, kemudian ajak teman-teman untuk ikut dalam kampanye tersebut, dalam bentuk foto, video dan quotes. Kampanye anti cyberbullying harus terus disuarakan.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menjelaskan dampak dari cyberbullying lebih berbahaya dibandingkan dengan di dunia nyata. Pelaku biasanya mengunggah informasi pribadi orang lain baik dalam bentuk gambar atau video dengan tujuan mempermalukan dan menyakiti korbannya.

Korban akan mengalami trauma psikologis karena pelaku biasanya melakukan berulang-ulang dan menghasut orang lain untuk mengikutinya, meskipun orang lain itu kerap kali tidak mengenal korban

πŸ’Œ Kita perlu asesmen psikologi lebih lanjut untuk pemulihan secara psikis korban perundungan dunia maya. Kita juga perlu membeberkan cara pencegahan agar anak terhindar dari perundungan di media sosial, berikut ini informasinya.
1. Edukasi anak
Orang tua harus memberikan edukasi menggunakan jejaring online yang aman. Edukasi menjadi langkah paling dasar dalam mencegah cyberbullying. "Peran orang tua menjadi sangat dibutuhkan dalam kondisi tersebut. Keluarga adalah tempat pertama untuk memperoleh pendidikan," Itulah yang seharusnya kita lakukan sebagai orang tua dan guru.
anak-anak mesti diberikan pemahaman mengenai hal-hal yang bisa dan tidak bisa dilakukan melalui jejaring online, khususnya media sosial. Orang tua dan guru harus mampu menjadi pemandu.
2. Ajari Anak cara menghadapi perundungan
Selanjutnya, orang tua harus mengajari anak cara menghadapi cyberbullying. Meski, hal ini bisa dilakukan oleh pribadi sendiri, tetapi sebagai orang tua tidak ada salahnya mengajarkan.
Beberapa cara menghadapi cyberbullying yang bisa Anda ajarkan kepada anak yaitu tidak menanggapi apalagi sampai membalasnya dan sebaiknya blokir saja orang yang mem-bully jika hal tersebut tiba-tiba terjadi.
3. Bimbing anak untuk atur privasi, khususnya data pribadi.
Langkah selanjutnya anak harus mampu mengatur privasi di media sosial. Pengaturan privasi di media sosial sangat membantu mencegah kasus cyberbullying pada anak. Data pribadi anak penting untuk dirahasiakan supaya mereka tidak menjadi korban kejahatan digital.

πŸ’Œ Meski, tidak ada informasi yang benar-benar privat, tetapi dengan mengatur hal tersebut pihak yang dapat mengakses informasi anak kita lebih tersaring. Selain itu yang tidak kalah penting adalah edukasi tentang postingan. Berikan pemahaman bahwa apa yang sudah diposting tidak akan hilang, sehingga sikap selektif menjadi poin penting yang harus dimiliki oleh anak. Orang tua dan guru harus paham soal ini. Sebab informasi yang sudah diposting, ibarat paku yang sudah menempel pada kayu. Walaupun pakunya sudah diambil, bekas lubangnya masih ada.

🌻 SESI TANYA JAWAB

Demikianlah sedikit materi hari ini yang bisa omjay sampaikan sebagai narasumber pengganti. Materi yang luar biasa telah disampaikan oleh guru kita Om Jay. Semoga dengan paparan tersebut, kita dapat melakukan pencegahan cyber bullying (perundungan dunia maya) terhadap anak-anak kita.

Dilanjutkan dengan sesi tanya jawab
Dalam sesi ini berlangsung sangat interaktif.
Diantaranya dibahas tentang
πŸ”‘adanya bulliying di dunia nyata terhadap orang yang gendut dan gagap agar dapat menumbuhkan rasa percaya diri bisa dilakukan dengan mengajak mereka untuk bertemu Psikolog, dan mengobatinya pelan-pelan. Lingkungan sangat berpengaruh untuk cepatnya kesembuhan. Kita sebagai orang tua dan guru harus ikut turun tangan dan membantu kawan-kawan psikolog yang mengerti ilmunya.

πŸ”‘ cara kita menghentikan cyber bullying tanpa bermain internet dampaknya yaitu dengan cara mengajak anak anak kita bermain dengan permainan tradisional yang merupakan budaya bangsa.  Seperti main congkak, galasin, petak umpet dan lain-lain. Sehingga akan berdampak anak menjadi semakin senang belajar offline. Jadi tidak melulu harus online.

🌻 PENUTUP

Adapun kesimpulan yang dapat kita ambil dari pertemuan kali ini yaitu
πŸ‘‰ Perlu untuk diketahui, cyberbullying adalah kondisi di mana seseorang merasa tidak nyaman terhadap komentar/informasi/gambar foto yang ditujukan untuk dirinya, yang bertujuan menyakiti, intimidasi, menyebar kebohongan dan menghina, yang diunggah di internet, jejaring media. Hal ini dilakukan oleh orang lain dengan tujuan tertentu. Anak-anak kita jangan sampai menjadi korbannya. Itulah mengapa kami di PGRI memberikan materi ini dalam kurikulum guru motivator literasi digital (GMLD).
πŸ‘‰ Pandemi virus corona (Covid-19) membuat banyak orang semakin akrab dengan internet. Sekolah, bekerja, berinteraksi dengan teman, semuanya dilakukan secara online. Selain itu, untuk menghilangkan rasa bosan, sebagian besar juga memilih bermain media sosial (medsos). Cyberbulying biasanya dilakukan dengan cara online.

πŸ‘‰ Kegiatan Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, peningkatan kapasitas, awareness, dan diseminasi pemanfaatan teknologi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dengan benar dan bertanggung jawab  serta meningkatkan pengetahuan dan pemahaman akan potensi besar yang dimiliki Indonesia, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan berbagai fasilitas dan fitur teknologi digital yang tersedia untuk menunjang bakat, ekonomi dan pekerjaannya. Literasi digital menjadi salah satu faktor penting yang menentukan kemajuan suatu bangsa.

Alhamdulillah materi yg disampaikan lengkap dan jelas. 

Terima kasih buat Om Jay dengan materinya yang selalu keren dan ibu Rosminiyati selaku moderator


Minggu, 28 November 2021

Mengembangkan Minat dan Bakat Melalui Dunia Digital

 OLEH : NUR LAILI RAHMAWATI, S.Pd.I



GMLD - Pertemuan ke 3 - Jum'at, 05 November 2021

Tema                  : MENGEMBANGKAN MINAT DAN BAKAT MEMALUI DUNIA DIGITAL

Narasumber      : ARIS AHMAD JAYA

Moderator         : MS. PHIA


Membersamai pertemuan di sore ini dengan Narasumber Bapak Aris Ahmad Jaya dan dipandu oleh moderator yang selalu cantik dan enerjik Ms. Phia

Adapun kuliah sore hari ini masih dibagi menjadi 4 sesi:

1. Pembukaan
2. Pemaparan materi 
3. Sesi Tanya Jawab 
4. Penutup

🌷 PEMBUKAAN

πŸ‘‰ Perkenalan dengan Narasumber yaitu Bpk Aris Ahmad Jaya


Beliau adalah seorang motivator sekolah unggul yang terkenal dengan Mr. Sugesti Indonesia


Sosok pendiri sekaligus CEO di ABCo Sugesti Motavindo dan juga menghasilkan beberapa karya buku best seller, 


beberapa karya beliau diantaranya




🌷 PEMAPARAN MATERI

πŸ€Seorang anak terlahir dengan keunikan masing-masing, dengan membawa bakatnya sendiri-sendiri. Dalam pemaparannya Pak Aris menjelaskan bahwa bakat itu adalah kemampuan dasar yang di miliki manusia. Sehingga bakat ini dapat dikembangkan dengan 3A, yaitu ASAH, ASIH, ASUH.

Dengan menggunakan perumpamaan dalam mengembangkan bakat ini seperti  emas 24 karat. Ketika kita memiliki emas batangan 24 karat, kita hanya bisa menyimpannya saja, akan tetapi ketika kita mmeperlakukan emas tersebut dengan langkah langkah tertentu maka akan terbentuklah perhiasan yang indah. Seorang wanita tidak akan menggunakan emas 24 karat, tetapi cenderung akan menerima ketika emas tersebut telah diolah menjadi perhiasan yang menarik dan indah sehingga dapat menambah kecantikannya.

πŸ€Salah satu motivasi dalam mengembangkan bakat yaitu adalah dengan menggunakan konsep 5T, sebagaimana diuraikan oleh Pak Aris yaitu :

1. TITI - dari bahasa Jawa NITENI dapat diartikan sebagai memperhatikan, mengamati. Ketika kita sedang niteni, mengamati maka kita akan melihat berkali-kali sampai kita ingat dan akan membekas didalam ingatan dan memori kita.

2. TIRU - meniru. Meniru disini dapat digambarkan dengan memunculkan kembali memori yang ada.  

3. TAMBAH - Menambahkan. Menambahkan adalah kemampuan kita memodifikasi apa yang ada dalam memori kita, jadi ketika kita memunculkan sesuatu yang ada dalam memori dan imajinasi kita, kita dapat memodifikasi dan menambah sesuai dengan karakter kita. 

4. TEMU - Menemukan hal yang baru. Hal- hal baru yang dimaksud adalah adanya berbagai inovasi yang muncul yang berasal dari proses kita niteni, meniru, dan menambah, sehingga akan menemukan sesuatu yang baru yang merupakan ciri khas dari kita sendiri.

5. TUNTAS - Menuntaskan sehingga memperoleh kemampuan yang benar benar maksimal

Ingat 5T ; TITI, TIRU, TAMBAH, TEMU dan TUNTAS


🌷 SESI TANYA JAWAB

SALAH SATU PERTANYAAN DALAM SESI TANYA JAWAB INI ADALAH PERTANYAAN YANG DISAMPAIKAN OLEH BPK FRANSISCO DARI SMPN 1 PRAYA LOMBOK TENGAH : BAGAIMANA MENJADI GURU MOTIVATOR?

Adapun jawaban dari Pak Aris adalah dengan mempersiapkan sedini mungkin sebelum MENGAJAR, salah satunya dengan motivasi. MOTIVASI  bisa diwujudkan  dengan mempersiapkan film-film sebelum kegiatan mengajar mengajar. tunjukkan gambar bagaimana belajar yang menyenangkan? tampilkan contoh film belajar yang menyenangkan. sehingga anak akan senang dan mengikuti pembelajaran dengan senang

Dari pertanyaan-pertanyaan yang ada, dapat disimpulkan :

1. Menulis semua hal yang memotivasi kita, baik yang kita dapatkan secara online maupun offline 

2. Gunakan bahasamu sendiri 


Adapun pesan inti dari apa yang di sampaikan oleh pak Aris adalah :

Prinsip Guru Motivasi :

1. Selalu berupaya memberi, karena kita dikenang dengan apa yang kita berikan, bukan dengan apa yang kita terima

2. Lakukan pekerjaan kita sebaik mungkin, dengan tulus ikhlas. Ketika kita sudah berusaha sebaik mungkin maka tugas kita tinggal tinggal berpasrah kepada Alloh.

3. Cintailah apa yang kamu kerjakan, dan kerjakan apa yang kamu cintai.













Jumat, 12 November 2021

YUK KENALI JEJAK DIGITALMU DENGAN BAIK

  OLEH : NUR LAILI RAHMAWATI, S.Pd.I

GMLD - Pertemuan ke 2 - Rabu, 03 November 2021

Tema                  : YUK KELOLA JEJAK DIGITAL YANG BAIK

Narasumber      : DEDI DWITAGAMA

Moderator         : HELWIYAH





Ψ¨ِΨ³ْΩ…ِ Ψ§Ω„Ω„َّΩ‡ِ Ψ§Ω„Ψ±َّΨ­ْΩ…َΩ†ِ Ψ§Ω„Ψ±َّΨ­ِΩŠΩ…

Ψ§Ω„Ω„َّΩ‡ُΩ…َّ Ψ§Ω†ْفَΨΉْΩ†ِي Ψ¨ِΩ…َΨ§ ΨΉَΩ„َّΩ…ْΨͺَΩ†ِي, وَΨΉَΩ„ِّΩ…ْΩ†ِيْ Ω…َايَΩ†ْفَΨΉُΩ†ِيْ, وَ Ψ²ِΨ―ْΩ†ِيْ ΨΉِΩ„ْΩ…ًΨ§


“Ya Allah, berilah manfaat kepadaku dengan apa-apa yang Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah aku apa-apa yang bermanfaat bagiku. Dan tambahkanlah ilmu kepadaku.” 

[HR. At-Tirmidzi : 3599, dan Ibnu Majah : 251, 3833]

🌼 Prolog

Menikmati sore yang cerah sembari belajar daring bersama tim yang hebat. Masih bersama GMLD_Guru Motivator Literasi Digital. Dipandu oleh Bu Helwiyah, dengan mengangkat judul "Yuk Kelola Jejak Digital yang baik". Adapun ulasan materi  akan disampaikan oleh Bapak Dedi Dwitagama.

Pertemuan ke 2 ini akan dilakukan melalui WA grup yang terbagi menjadi 4 sesi yaitu :

1. Pembukaan

2. Interaksi 

3. Tanya jawab

4. Penutup

🌼PERKENALAN DENGAN NARA SUMBER

DEDI DWITAGAMA, Tujuh belas tahun menjadi Guru di Sekolah Teknologi Menengah Negeri 39 Jakarta, sejak tahun 2005 sebagai Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Jakarta dan sejak tahun 2009 sebagai Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 36 Jakarta. Sekolah khas dimana terdapat program studi nautika kapal penangkap ikan, teknik kapal penangkap ikan dan agribisnis perikanan, sejak Nopember 2011 hingga Oktober 2012 menjadi Kepala Sekolah di SMKN 29 Penerbangan Jakarta yang merupakan satu-satunya sekolah Penerbangan Negeri di Jakarta. Sejak 2012 Menjadi Guru di SMKN 50 Jakarta Timur.

photografer juga

Menulis di blog dan memotret adalah hobinya yang didokumentasikan di https://dedidwitagama.wordpress.comhttp://trainerkita.wordpress.com dan http://fotodedi.wordpress.com.

Alamat Rumah : Jl. E.1 No. 3 Cipinang Muara Raya
Jatinegara – Jakarta Timur 13420 Indonesia
Telepon : (62-21) 8509054 – HP: (62) 812 8534 836

Email:

dwitagama@gmail.com
dwitagama@yahoo.com


Pendidikan
• 2001 : Magister Sains Matematika Industri Jurusan Statistik – ITS Surabaya
• 1998 : Magister Manajeman SDM STIE IPWI Jakarta
• 1995 : Sarjana Pend. Matematika FP.MIPA IKIP Jakarta
• 1987 : Diploma III Pend. Matematika IKIP Jakarta
• 1983 : Jurusan IPA – SMA Negeri 35 Jakarta
• 1979 : SMP Negeri 19, Kebayoran Baru Jakarta
• 1976 : SD Mekarsari, Kebayoran Baru Jakarta Selatan

untuk lebih jelasnya bisa ditelusuri jejak digitalnya di PROFIL LENGKAP DEDI DWITAGAMA

πŸ’Œ Jejak digital 

jejak sering diartikan dengan bekas langkah kaki. Sedangkan jejak digital sendiri dapatlah diartikan dengan tapak data yang tertinggal saat kita berseluncur di dunia maya.
Sebagai contoh ketika kita akan mencari informasi tentang pembicara yaitu pak Dedi, maka kita dapat mengetikkan nama Dedi di pencarian geogle, maka akan muncullah beberapa jejak digital yang dimiliki beliau.



Semua orang baik itu guru, maupun yang lainnya pasti memiliki kenangan yang membekas dan menjadi jejak didalam ingatan kita. Salah satu kenangan yang terpatri dengan jelas di hati kita yaitu jejak dari seorang guru yang di mulai dari Guru Sekolah Dasar, Guru Sekolah Menengah Pertama, Guru Sekolah menengah Atas maupun Perguruan Tinggi. Bahkan ketika kita sudah dewasapun terkadang kita masih ingat dengan sosok sosok yang spesial tersebut. 
Seorang guru bisa meninggalkan kesan dan kenangan di hati murid muridnya. Ada yang terkenang dengan kebaikan mereka, kedisiplinan mereka, bahkan tidak sedikit yang terkenang dengan sosok yang terkenal dengan istilah guru yang galak. 

Seorang pendidik tidak hanya memberikan ilmu, melainkan juga membimbing dan memberikan teladan bagi kita. Ketika kita menceritakan sosok yang begitu spesial terkadang kita hanya memiliki gambaran dibenak kita, hal ini dikarenakan tidak ada jejak digital dari sosok tersebut. 

Sedikit pertanyaan ? Bagaimana ketika kita memiliki guru yang ternyata guru tersebut tidak memiliki rekam digital, kita hanya mampu mengingatnya di dalam kenangan kita dan hanya kita sendiri yang menyimpannya. Ketika kita menceritakan kepada anak didik kita ataupun kepada anak kita kemungkinan anak tidak mengetahui secara pasti sosok yang kita idolakan tersebut. 

Kita tidak ingin seperti itu bukan...? Hanya dikenang dalam angan.

Jejak digital bisa dikelola oleh kita sendiri maupun orang lain. Contohnya ketika kita mau mencari tahu tentang Pangeran Diponegoro, Cut Nyak Dien, R.A. Kartini dll. kita tetap bisa menemukannya, walaupun pada masa itu belum ada koneksi internet. 

Pentingnya mengelola jejak digital agar kita tidak seperti guru guru favorit kita yang belum mengelola jejak digitalnya dnegan baik, kita hanya bisa menyimpannya didalam hati kita, dan kenangan itu akan tersimpan pada satu generasi saja. 

Bagaimana cara agar kita bisa mengelola jejak digital dengan baik agar kita bisa dikenang sepanjang dari generasi ke generasi? 

Kita bisa memulai dari memposting di media sosial yang kita miliki seperti facebook, youtube, instagram, dll. Kita juga bisa mengabadikan kegiatan yang kita ikuti, mengarsipkan karya siswa kita, mengarsipkan karya kita seperti membuat video pembelajaran dan mempostingnya di youtube, membuat karya berupa buku, dll.

Pak Dedi berpesan, “Mulailah menulis dengan satu huruf, yang kemudian dirangkai menjadi kata, lanjut dirangkai menjadi kalimat, tayangkan jadi buku atau blog, beres.” 

salah satu contoh jejak digital milik penulis yaitu bisa berupa akun di instagram maupun facebook




kita juga bisa menuliskan beberapa kegiatan yang kita miliki, agar jejak digital kita terekam, seperti :




Atau kita bisa membukukan karya kita seperti karya milik penulis dalam bentuk buku antologi

Karya juga bisa disimpan dalam bentuk video dan diunggah di youtube seperti :


🌼 KESIMPULAN
Penyampaian materi dengan begitu interaktif dari Narasumber dan melibatkan hampir seluruh peserta. Moderator yang begitu piawai dalam menebarkan semangat antuasias kepada peserta, sehingga peserta aktif dalam seluruh kegiatan.. 
Mengulas pentingnya jejak digital, agar kita bisa terus di kenang dan ingatlah untuh selalu menebar kebaikan 
Terima kasih kepada Bpk Dedi Dwitagama sebagai pembicara dan Ibu Helwiyah selaku moderator
 






Sabtu, 06 November 2021

GORESAN PENA NUR LAILI

 OLEH : NUR LAILI RAHMAWATI, S.Pd.I


GMLD - Pertemuan ke I - Senin, 01 November 2021


Tema               : MEMBANGUN DIGITAL SPACE YANG AMAN UNTUK ANAK

Narasumber    : WIJAYA KUSUMAH, S.Pd., M.Pd

Moderator       : Dail Ma'ruf, M.Pd


 


GMLD_ Guru Motivator Literasi Digital
Belajar dan terus belajar. Salah satu tuntutan dan tantangan yang dihadapi dalam dunia pendidikan pada saat ini dan ke depannya adalah pendidikan yang mampu menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang utuh, yaitu kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang berintegrasi. Seiring dengan perkembangan dunia digital yang semakin maju dan berkembang, seorang guru dituntut untuk mampu menggunakan media digital dengan baik dan benar. 

GMLD (Guru Motivator Literasi Digital) merupakan webinar yang dirancang agar guru melek digital, sehingga guru mampu menggali potensi anak dari dunia digital tanpa meninggalkan etika. Hal ini menjadi semakin menarik karena membahas tentang anak. Banyaknya fakta yang ada dilapangan dimana dimasa pendemi Covid_19 anak sudah mengenal gadget dan mampu mengoperasikanya. 

Berikut adalah materi GLMD Gelombang 1 dan 2



PERKENALAN DENGAN NARASUMBER

Narasumber dalam pertemuan pertama kali ini yaitu Bapak Wijaya Kusumah, S.Pd., M.Pd. Beliau lebih dikenal dengan Om Jay, Founder Kelas Menulis dan Bicara PGRI. 
Om Jay merupakan Guru Blogger Indonesia yang lahir di Jakarta, 28 Oktober 1971Menyelesaikan pendidikan S1 di IKIP Jakarta pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektro (1990-1994). Telah menyelesaikan pendidikan S2 pada Program Studi Teknologi Pendidikan (TP) Pascasarjana UNJ (2007-2009) dan mulai tahun 2014 telah melanjutkan pendidikan ke S3 Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNJ. 

Sejak 1992 hingga saat ini berkarier sebagai pengajar bidang studi TIK/INFORMATIKA di SMP Labschool Jakarta. Semasa kuliah di IKIP Jakarta aktif di beberapa organisasi, yaitu: Ketua Umum HMJ Teknik Elektro FPTK IKIP Jakarta, Ketua HMI Komisariat FPTK IKIP JAKARTA, Ketua Musholla “Al Biruni” FPTK IKIP JAKARTA, Sekretaris Senat Mahasiswa FPTK IKIP JAKARTA, dan Ketua LP2TK IKIP JAKARTA Bidang Perangkat Lunak (1994-1996). Juga pernah menjadi Sekertaris Ikatan Remaja Masjid Al Iman Komplek TNI Angkatan Laut Jatibening Indah, Pondok Gede, Bekasi (1990). 

Pengalaman organisasi lainnya adalah Sekretaris Alumni Elektro FT-UNJ (2006-2011), Kepala Humas Ikatan Pengembang Teknologi Pendidikan Indonesia (IPTPI) Pusat, Sekertaris jenderal Komunitas TIK dan KKPI (KOGTIK) dan IKATAN GURU TIK PGRI, Pengurus APKS PB PGRI, Penulis Teraktif Kompasiana.com, Penasehat Komunitas Blogger Bekasi, Mantan Pengurus Pusat Ikatan Guru Indonesia (IGI), Mantan Penasihat Ikatan Guru Indonesia (IGI) Wilayah Bekasi, Konsultan pendidikan di beberapa sekolah swasta, Pendiri Komunitas Sejuta Guru Ngeblog (KSGN), Founder Teacher Writing Camp (TWC), Founder Ikatan Profesi Guru Indonesia (IPGI), dan pernah menjadi Pembina Redaksi majalah ”Gema” SMP Labschool Jakarta, dan beberapa sekolah terkenal di Jakarta. Omjay banyak diundang menjadi narasumber untuk menjadi konten kreator di banyak sekolah dengan disain dan metode pembelajaran modern di era Revolusi Indutri 4.0. 

Motto Hidup Om Jay :

Kejujuran Kunci Keberhasilan dan Kesuksesan. Hobbi: Menulis di blog

Email :

wijayalabs@gmail.com

wijayalabs@yahoo.com

Alamat Rumah: Jl. Bintan B. 144 Rt. 05/10 Komplek TNI AL Jatibening Indah, Pondok Gede Bekasi 17412. Telepon. 021 8482225, hp/WA. 08159155515

Website : https://www.wijayalabs.com

Blog internet Wijaya lainnya yang pernah dibuat :

Setiap kali memberikan materi pelatihan atau workshop, khususnya Pelatihan guru menulis dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Omjay selalu mempublikasikannya ke blog http://kompasiana.com/wijayalabs

Sebuah blog keroyokan miliki http://kompas.com.

Saat ini bersama kawan-kawan guru penggerak aktif menulis di website http://gurupenggerakindonesia.com. Juga aktif menjadi narasumber di tingkat nasional bersama APKS PGR

untuk lebih mengenal sosok Om Jay bisa dilihat di Profil Om Jay


MENGENAL GMLD

Guru Motivator Literasi Digital merupakan kelas Literasi Digital yang memiliki harapan tinggi agar guru-guru memahami pentingnya literasi dan cakap digital.

Dalam mengembangkan LITERASI DIGITAL ada 4 hal penting yang harus dikuasai oleh guru, baik itu guru yang sudah melaksanakan pembelajaran disekolah secara langsung maupun tidak langsung.

4 hal tersebut yaitu :
πŸ”‘ Kecakapan Digital
πŸ”‘ Budaya Digital
πŸ”‘ Etika Digital dan 
πŸ”‘ Keamanan Digital



MEMBANGUN DIGITAL SPACE YANG AMAN 

Menjadi menarik ketika kita mengangkat tema tentang anak, karena dunia anak sangat rentan dengan kejahatan. Adanya era digital yang semakin mudah diakses baik oleh orang tua maupun anak menghadirkan kekhawatiran tersendiri bagi sebagian kalangan. Sehingga timbullah berbagai pertanyaan diantaranya bagaimanakah cara membangun tempat yang aman untuk anak dalam bermedia digital?

Inilah yang akan dikupas oleh Om Jay bagaimana membangun digital space yang aman untuk anak.

"Bagaimana cara membangunnya" demikian pertanyaan yang disampaikan oleh moderator pak Dail Ma'ruf, M.Pd.

"Caranya dengan membaca objek materi yang saya bagikan sore ini" jawab Om Jay

Adapun objek materi yang dimaksud oleh Om Jay yaitu :

OBYEK MATERI
πŸ” Pertama, kita mengajak anak untuk memahami perkembangan dalam dunia digital yang terus berkembang
πŸ” Kedua, kita harus memahami prikologi anak dan perkembangannya dalam dunia digital
πŸ” Ketiga, kita harus menyadarkan anak tentang apa saja resiko kejahatan pada anak 
πŸ” Keeempat, bagaimana cara aman dan nyaman untuk berinteraksi dengan keluarga tercinta

PENDAPAT ORANG TUA TENTANG KEAMANAN ONLINE

Anak-anak kita adalah salah satu kelompok yang rentan terhadap berbagai kejahatan digital. Tidak semua orang baik ada dalam dunia digital kita. Salah satunya yang harus kita perhatikan adalah jangan biarkan anak-anak kita mengumbar data pribadi di media digital atau media sosial. Kegiatan literasi digital ini dapat digunakan sebagai salah satu wawasan agar kita bijak dalam media digital. Ketidaktahuan dan ketidakmampuan menggunakan media digital dengan baik dan benar, dapat membuat mereka menjadi korban kejahatan media digital. Bahkan banyak juga orang dewasa yang menjadi korbannya. 



Resiko kejahatan di ruang digital pada anak yang sering terjadi adalah kecanduan games, cyberbully, pelanggaran privasi, kejahatan seksual dan lain-lain yang bisa kita baca di media sosial

Coba anda baca berita ini, https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4747446/ratusan-anak-di-jabar-masuk-rs-jiwa-karena-kecanduan-ponsel-ini-gejalanya


Web Rujukan Digital Parenting

• literasidigital.id (kumpulan buku, video, infografis tentang literasi digital

yang dapat di unduh secara gratis)

• Smartschoolonline.id (program edukasi terkait pemanfaatan internet yang

sehat)

• Sahabatkeluarga.kemendikbud.go.id (artikel, modu, video terkait isu

parenting)

• fosi.org (beragam panduan dan tools pengembangan digital parenting

• beinternetawesome.withgoogle.com


Agar anak-anak kita aman dalam bermedia digital atau mengakses internet dapat dilakukan dengan :

• Smart, tidak menyebarkan informasi sensitif seperti nomor telepon, passport/KTP, password, dan alamat rumah

• Alert, jangan mudah percaya dengan hal yang tidak masuk akal, jauhi phising dengan tidak meng-klik link sembarangan

• Strong, gunakan password yang sulit agar tidak mudah diretas baik untuk akun maupun gawai, biasakan menggunakan two step authentication

• Kind, sadari aktivitas online yang kita lakukan, untuk mencegah terbentuknya rekam jejak yang membuat kita rawan jadi target kejahatan digital.

• Brave, mengenali dan mencegah bentuk-bentuk kejahatan di ruang digital

Tips Aman Berinternet Bersama Anak, 

• Jaga Komunikasi dengan anak

• Bekali diri dan terus belajar

• Gunakan fitur dan aplikasi untuk menjaga keamaanan anak di internet

• Buat aturan bersama dan terapkan konsekuensinya

• Menjadi teman, ikuti anak di media sosial dan jangan berlebihan

• Jelajahi, berbagi dan bermain bersama anak

• Jadilah teladan digital yang baik


KESIMPULAN

• Orang tua harus sebagai rule model

• Dampingi anak saat mengakses internet

• Batasi waktu atau durasi penggunaan gadget

• Diskusikan tentang resiko atau dampak buruk dari penggunaan gadget yang berlebihan

• Risiko kejahatan ruang digital bisa diatasi dengan kecakapan literasi digital

• Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga harus lebih cermat dan bijak dalam ruang digital


Membangun Digital Space yang Aman Untuk Anak harus dimulai dari kita sebagai orang tua. Ibarat membangun rumah, maka pondasinya harus kuat dan kita harus mulai menanam pohon pendidikan.



Pohon pendidikan itu berakar moral dan agama, Berbatang Ilmu pengetahuan, berdaun tali silahturahim dan berbuah kebahagiaan. Semua ini harus dimulai dari pendidikan dalam keluarga kita.










Aktivitas